Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Sejak kecil, Nabi Ibrahim terpelihara dari perbuatan jahat. Beranjak besar ia pun mulai mempertanyakan siapa dirinya dan mengapa kaumnya menyembah berhala-berhala dari batu yang dibuat manusia, yang tak mampu berbuat apa-apa.
Ibrahim tak percaya bahwa berhala-berhala buatan manusia itu merupakan Tuhan yang harus disembah, karena itu ia pun mulai mencari-cari Tuhan yang sebenarnya.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-An'am ayat 76-78 disebutkan, ketika malam telah gelap, Ibrahim melihat sebuah bintang lalu ia berkata, "inilah Tuhanku". Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, "saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Kemudian ketika melihat bulan terbit Ibrahim berkata, "inilah Tuhanku". Tapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, "sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Lalu saat melihat matahari terbit, Ibrahim berkata, "inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, "hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."
Dari pencarian ini, Ibrahim pun berkeyakinan Tuhan tidak akan pernah mati. Karena jika Tuhan mati, berakhirlah kehidupan di dunia ini. Dengan keyakinannya itu, Ibrahim pun meminta bukti bagaimana Tuhan Yang Maha Kuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 260 disebutkan, Allah pun memerintahkan Nabi Ibrahim mengambil empat ekor burung dan kemudian mencincangnya. Burung-burung yang sudah dicincang itu diletakkan pada setiap bukit, kemudian Allah menyuruh Ibrahim memanggil mereka dan burung-burung itu pun terbang ke arah Nabi Ibrahim.
No comments:
Post a Comment