Friday, April 1, 2022

Kisah Nabi Ishak dan Bukti Keteguhan Doa

 

 

Kisah Nabi Ishak Dan Bukti Keteguhan Doa

 
Kelahiran bayi ibarat cahaya lilin yang menerangi gelap malam. Nabi Ishak AS lahir setelah penantian panjang Siti Sarah bersama sang suami, Nabi Ibrahim AS. Kisah kelahiran Nabi Ishak jadi bukti bahwa Allah SWT akan selalu mengabulkan permintaan orang-orang yang tak pernah putus asa memohon doa pada-Nya. Kala itu, Siti Sarah belum juga dikaruniai anak pada usianya yang telah menginjak 90 tahun. Siti Sarah bahkan memaksa Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar agar bisa memberikan keturunan. 

Dari Siti Hajar, lahir Ismail AS yang juga diangkat sebagai nabi. Usaha dan doa tak henti-hentinya dipanjatkan kepada Allah SWT agar dikaruniai buah hati. Siti Sarah terus berdoa dengan sabar. Hingga pada suatu hari, datang dua orang tamu yang tak dikenal dan mencari Nabi Ibrahim. Ibrahim dan Siti Sarah menyajikan hidangan berupa daging sapi untuk menyambut tamu tersebut. Namun, saat makanan dihidangkan, kedua tamu itu menolak dan mengaku bahwa mereka tidak makan dan minum. Kedua tamu itu lalu menyampaikan maksud kedatangannya. Mereka mengaku sebagai malaikat yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar gembira pada Ibrahim. Tak dinyana, kabar gembira itu adalah kehamilan Siti Sarah serta kelahiran seorang bayi yang telah dinanti-nanti sejak lama. 

 "Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang [kelahiran] Ishak dan setelah Ishak [akan lahir] Yakub," bunyi terjemahan surat Hud ayat 71. 

 Mulanya, Siti Sarah dan Nabi Ibrahim seolah tak percaya pada kabar gembira itu. Betapa tidak, keduanya telah menginjak usia 90 tahun, usia di mana kelahiran bayi jadi hal yang muskil bagi seorang perempuan. 

 "Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib," kata Siti Sarah sesuai dengan surat Hud ayat 72. 

 Siti Sarah dan Nabi Ibrahim lantas mengucap syukur atas kekuasaan Allah SWT. Saat anak itu lahir, Ibrahim menamainya Ishak. Ishak tumbuh sebagai anak yang tampan, cerdas, saleh, dan berperilaku baik. Ibrahim mengajarkan Ishak agama Allah dan cara beribadah kepada-Nya 



No comments:

Post a Comment